Saturday, August 27, 2016

Prosesi: Pasmalima

Gegara baca postingannya Didit di blognya dahulu, gue jadi teringat beberapa fase yang gue lewatin selama 10 tahun gue jadi bagian dari keluarga besar Pasmalima. Yap, sudah 10 tahun gue jadi bagian dari Pasmalima.
Fase pertama, CaPAL. Polos dan semangat. Mungkin itu yang bisa gue simpulkan dari masa-masa jadi calon anggota. Berbekal niat sedari SMP, ingin naik gunung, semangat selalu ikut latihan jalan terus. Meskipun udah dengar selentingan-selentingan soal pelantikan nanri kaya apa, hajar terus. Lanjut terus.
Dilantik, masuklah masa paling bahagia. PAL baru, belum ada junior. Mulai praktik naik gunung sungguhan, ditemani PAL yang lebih dulu dilantik.
Selanjutnya justru fase yang menurut gue paling berat, yaitu fase jadi pengurus. Ingeeet banget dulu sempet ngeluh, nyesel, muak, stres, jenuh. Tahun pertama jadi pengurus rasanya stres banget. Tekanan dari alumni, tekanan dari sekolah. Sebetulnya alumni itu selalu siap bantu, tapi entah mengapa, pada saat itu anggapan kami adalah bahwa mereka itu nuntut. Sekarang sih zaman sudah berubah, alumninya baik baik 😀 Tahun kedua jadi pengurus. Entah kalo yang dirasakan teman-teman yang lain, tapi tahun kedua gue jadi pengurus, gue lebih merasa menikmati. Meskipun tanggung jawabnya lebih besar karena jabatan yang lebih tinggi daripada tahun  pertama, gue bahagia sekali menjalankan segala tanggung jawab gue.
Lulus SMA jadi alumni baru. Ini fase peralihan yang lumayan penting *halah*. Di fase ini seleksi alam paling jelas terasa. Yang memang sudah pengen hilang dari Pasma, udah entah ke mana. Tapi, yang masih bertahan pun banyak. Alhamdulillah, gue memilih untuk bertahan. Gue selalu berpikir, hal-hal yang bikin gue nyesel masuk Pasma itu ga ada apa-apanya dibandingkan dengan hal-hal yang gue terima dari Pasma
Setelah lulus SMA, lebih banyak lagi pelajaran berharga yang gue dapatkan dari Pasmalima.
Fase selanjutnya, alumni setengah mateng. Alumni baru bukan, tapi pengalaman masih minim, maklum anak kuliahan. Meskipun begitu, di masa ini gue dapet kesempatan luar biasa. Mungkin ga semua teman-teman gue masih dapat kesempatan untuk bisa mendaki. Uang pas-pasan, waktu mepet, izin dari orang tua ga dapet. Tapi alhamdulillah sekali, pada masanya gue diberikan kesempatan mendaki 5 gunung langsung dalam rentang waktu 2 tahun. 
Kemudian masuk jadi alumni yang lebih dewasa. Ya seharusnya begitu, kan tadi setengah mateng, sekarang seharusnya udah mateng haha. Kalo gue sih merasa gue belum mencapai ke situ. Memang pernah berusaha dan mencoba jadi alumni yang bisa banyak memfasilitasi teman-teman di SMA, meskipun dengan kemampuan yang sebisanya (makanya gue ga pernah merasa sukses jadi seorang alumni yang grown up hehe.
Fase terakhir. Fase yang sedang gue alami sekarang *nangis tujuh hari tujuh malem*. Alumni yang sudah mulai sulit menyisakan waktunya untuk organisasi yang sudah memberikan banyak sekali pelajaran hidup. Sejujurnya, rasa tanggung jawab, rasa pengen support terus, rasa ingin selalu join kegiatan anak-anak SMA itu masih ada. Kendala paling besar waktu, klise. Ada juga pikiran untuk memberikan ruang buat teman-teman alumni yang masih punya waktu lebih (baca: belum nyampe fase terakhir ini).

Mungkin bisa aja ada fase selanjutnya, tapi fase terakhir ini gue bilang mencakup banyak sekali kalangan alumni. Karena apapun latar belakangnya, fase terakhir ini pada akhirnya akan menghampiri setiap alumni yang dulunya selalu aktif support teman-teman SMA dalam bentuk apapun.

Jadi, buat teman-teman SMA (kali aja ada yang nyasar baca blog gue), semoga semangat kalian buat Pasmalima selalu ada, selalu berikan yang terbaik buat keluarga kalian ini. Percaya deh, semua yang kalian pelajari di Pasmalima itu bisa kalian terapkan di kehidupan seterusnya. Yaaah, yang sabar aja kalo masalah Pasma itu lagi itu lagi, wayahna.

Nunu - PAL 251 angkatan XXII - pengen banget ikut Pendidikan Dasar dan Pelantikan tahun ini.

0 comments:

@nunnurul. Powered by Blogger.