Ini note nya Yoyo di Facebook, pengen gua share juga di sini. Tapi maaf ga bisa nyantumin link nya, lagi ngenet pake wifi kampus, ga bisa buka Facebook dan saya masih hijau untuk buka Facebook lewat firewall-firewall gitu (bener tah namanya firewall haha) dengan sedikit edit, soalnya ngetik ulang di notebook gua haha. Pokoknya silakan dibaca.
Saat kita kehilangan seseorang, kita akan merasa sedih
Berarti orang tersebut membuat kita bahagia
Sehingga kebahagiaan kita rasanya terenggut
Karena kita terlalu sering mengumpulkan kebahagiaan
Tanpa sadar setiap kebahagiaan memiliki expired date
Memorilah yang membuat kita kehilangan
Saya teringat film 50 First Date
Memori yang membuat kita memiliki cinta
Memori yang membuat kita memiliki kedekatan emosional
Jadi memori yang membuat kita merespn berbeda terhadap sesuatu
Beberapa teman saya memilih untuk membuang semua hal yang mengingatkannya pada orang tersebut
Namun saya sepakat dengan kutipan dari lagu Just Be - Tiesto
"You can travel the world
But you can'y run away
From the person you are in your heart"
Jadi menghadapi (menerima) jauh lebih bijak daripada menghindari (tidak menerima)
Menurut pengalaman saya, beberapa teman, dan cerita yang pernah saya baca
Orang yang menghadapi (menerima) jauh lebih singkat masa penyembuhannya daripada menghindari (tidak menerima)
Setidaknya mereka yang menghadapi (menerima) menjadi lebih tangguh dan tenang
Dan tersenyum lebih tulus daripada yang menghindari (tidak menerima)
Saya sangat suka dengan konsep konser, ini yang saya dapatkan dari cerita Ajahn Brahm
Saat kita menonton konser, kita akan sangat bahagia
Mendengar lagu lagu kesayangan kita dan melihat musisi yang kita elu-elukan
Kita ikut bernyayi, tidak jarang kita menyalakan api pada lagu haru
Atau kita berjingkrak-jingkrak pada lagu yang menggugah adrenalin
Senang dan haru kita sikapi sangat baik di sini
Namun saat waktu sudah mulai habis, kita kadang masih belum puas
Kita kadang berteriak "We want more" berkali-kali hingga sang musisi muncul
Dan kita akhirnya bersuka cita lagi dengan alunan dan hentakan musiknya
Mungkin kita merasakan kehadiran musisi 1 atau 2 lagu lebih lama
Namun sang musisi pun harus pulang, dan pertunukan pun usai
Hebatnya kita menyimpan memori konser ini menjadi hal yang sangat baik
Kita mengenang, namu kita tidak kecewa karena pernah menonton konser tersebut
Karena dari awal kita menyadari di tiket, waktu pertunjukan, dan aturan penonton terhadap musisi
Inilah yang harus kita lakukan terhadap seseorang dan sesuatu yang kita cintai
Kadang kehilangan adalah salah satu bentuk egois kita
Kita sedih dan tidak berdaya karena memori yang menyenangkan kita anggap terputus
Kita tidak mengindahkan bahwa adanya aturan penonton terhadap musisi
Kita tidak mengindahkan adanya expired date
Dan ini adalah bentuk kesombongan lain dari kita,
Saat kita sedih kita hanya menganggap kebahagiaan adalah hasil dari sesuatu yang kita tangisi
Kadang kita tidak sadar bahwa sesuatu yang kita cintai akan diganti dengan yang lebih baik
Jika kita tidak menutup hati tentunya, ditambah kita perlu Tenang dan Sabar untuk menghadapinya sebelum mendapat penggantinya
Ini sekedar renungan...
Saat kita kehilangan seseorang, kita akan merasa sedih
Berarti orang tersebut membuat kita bahagia
Sehingga kebahagiaan kita rasanya terenggut
Karena kita terlalu sering mengumpulkan kebahagiaan
Tanpa sadar setiap kebahagiaan memiliki expired date
Memorilah yang membuat kita kehilangan
Saya teringat film 50 First Date
Memori yang membuat kita memiliki cinta
Memori yang membuat kita memiliki kedekatan emosional
Jadi memori yang membuat kita merespn berbeda terhadap sesuatu
Beberapa teman saya memilih untuk membuang semua hal yang mengingatkannya pada orang tersebut
Namun saya sepakat dengan kutipan dari lagu Just Be - Tiesto
"You can travel the world
But you can'y run away
From the person you are in your heart"
Jadi menghadapi (menerima) jauh lebih bijak daripada menghindari (tidak menerima)
Menurut pengalaman saya, beberapa teman, dan cerita yang pernah saya baca
Orang yang menghadapi (menerima) jauh lebih singkat masa penyembuhannya daripada menghindari (tidak menerima)
Setidaknya mereka yang menghadapi (menerima) menjadi lebih tangguh dan tenang
Dan tersenyum lebih tulus daripada yang menghindari (tidak menerima)
Saya sangat suka dengan konsep konser, ini yang saya dapatkan dari cerita Ajahn Brahm
Saat kita menonton konser, kita akan sangat bahagia
Mendengar lagu lagu kesayangan kita dan melihat musisi yang kita elu-elukan
Kita ikut bernyayi, tidak jarang kita menyalakan api pada lagu haru
Atau kita berjingkrak-jingkrak pada lagu yang menggugah adrenalin
Senang dan haru kita sikapi sangat baik di sini
Namun saat waktu sudah mulai habis, kita kadang masih belum puas
Kita kadang berteriak "We want more" berkali-kali hingga sang musisi muncul
Dan kita akhirnya bersuka cita lagi dengan alunan dan hentakan musiknya
Mungkin kita merasakan kehadiran musisi 1 atau 2 lagu lebih lama
Namun sang musisi pun harus pulang, dan pertunukan pun usai
Hebatnya kita menyimpan memori konser ini menjadi hal yang sangat baik
Kita mengenang, namu kita tidak kecewa karena pernah menonton konser tersebut
Karena dari awal kita menyadari di tiket, waktu pertunjukan, dan aturan penonton terhadap musisi
Inilah yang harus kita lakukan terhadap seseorang dan sesuatu yang kita cintai
Kadang kehilangan adalah salah satu bentuk egois kita
Kita sedih dan tidak berdaya karena memori yang menyenangkan kita anggap terputus
Kita tidak mengindahkan bahwa adanya aturan penonton terhadap musisi
Kita tidak mengindahkan adanya expired date
Dan ini adalah bentuk kesombongan lain dari kita,
Saat kita sedih kita hanya menganggap kebahagiaan adalah hasil dari sesuatu yang kita tangisi
Kadang kita tidak sadar bahwa sesuatu yang kita cintai akan diganti dengan yang lebih baik
Jika kita tidak menutup hati tentunya, ditambah kita perlu Tenang dan Sabar untuk menghadapinya sebelum mendapat penggantinya
Ini sekedar renungan...
