Saturday, April 20, 2013

Tentang IKK


Siang menjelang sore tadi, selesai ngambil kenang-kenangan untuk responden penelitian bolak-balik dua kali Kebon Pedes-Pasar Anyar, gue ngobrol sedikit sama Denis, teman satu penelitian gue. 
"Kita tuh cewek-cewek kuat banget tau, Nu. Bayangin aja, 3 tahun tanpa cowok."
"Iya, Den, jadi terbiasa ya, di IKK ngga ada (banyak) cowok, jadi biasa aja ngerjain apa-apa sama cewek-cewek."
"Iya, dari dulu kita-kita aja kan."
"Eh jadi kebawa juga ke kehidupan pribadi loh. Jadi terbiasa kan, ngga ada cowok"
"Iya sih, bener. Selama masih bisa kita kerjain, ya kerjain sendiri, nggak usah minta tolong sama cowok."
Setelah kalimat Denis yang terakhir itu, teman satu penelitian gue yang lain, Amah, datang. Gue sama Amah kemudian ngangkut kardus berisi kenang-kenangan itu ke kontrakan selama kami ambil data di sana. 
Sewaktu di jalan pulang, gue melanjutkan percakapan tadi, tapi kali itu sama diri sendiri.
Di departemen atau jurusan gue ini, Ilmu Keluarga dan Konsumen, memang hampir semua isinya mahasiswi, nggak cuma angkatan gue doang, begitu pula angkatan atas-atas dan bawah-bawah. Pelaksanakan kepanitiaan ini-itu selama kuliah pun ya, ketua panitia, kepala divisinya, dan tentu anggota-anggotanya perempuan semua, bahkan kepala divisi logistik pun perempuan (baca: gue). Gue melanjutkan percakapan tadi lebih lanjut selama perjalanan Kebon Pedes-rumah.
Tiga tahun ya, iya juga sih, dari mimpin rapat, nyusun acara, penegakan disiplin, ngecek kran untuk wudhu, sampai angkut-angkut karpet kami kerjakan sendiri. Itu urusan kepanitiaan, belum lagi urusan kuliah. Angkat-angkat bambu untuk stand pameran mata kuliah ekologi, ikat-ikat, survei lokasi, dan sebagai-bagainya, itu semua kami kerjakan dengan tenaga kami, para perempuan. Iya ya, kuat dan tangguh banget cewek-cewek IKK itu, persis seperti sosok ibu, seorang yang kuat dan tangguh. Memang sepertinya takdir para perempuan di IKK itu menjadi ibu yang luar biasa. Selain kuliahnya memang seputar mengasuh anak, membentuk karakter anak, manajemen sumber daya kleuarga, menciptakan sebuah keluarga yang punya ketahanan dan kelentingan, dan masih banyak lainnya, secara tidak disadari para perempuan IKK itu tumbuh menjadi perempuan yang mandiri. Selama masih bisa kerjakan sendiri, nggak perlu minta bantuan orang lain; selama masih bisa pergi ke sana-sini sendiri, nggak perlu minta anter siapa-siapa; selama masih bisa dilakukan sendiri ya lakukan sendiri.
Mungkin memang kalau untuk urusan pekerjaan atau profesi kami nanti, nggak nyambung atau nggak sejalan sama perkuliahan kami, tapi toh semua ilmu yang kami terima itu bakal terpakai di kehidupan nyata saat udah berkeluarga nanti. Yaa, meskipun mungkin ada yang lupa-lupa dikit, tinggal liat catatan kuliah atau buka slide kuliah lagi :) 
Bukan, bukan, postingan ini bukan bentuk promosi gue biar teman-teman yang masih SMA tertarik sama IKK atau promosi buat para pria yang lagi nyari calon istri teladan *eh*. Gue cuma terpikir akan hal-hal yang gue sebutkan di atas itu karena memang itulah yang sebenarnya gue rasakan selama ini, yang sepertinya baru gue sadari.
Pokoknya semangat lah buat para ciwi IKK 46 yang lagi pada skripsian, yang lagi ngambil data, yang lagi ngolah, yang udah lagi bahas hasil mungkin. Seriously sist, seperti yang gue bilang di video Kerinci gue, S.Si menanti kita! Mangaaatsss!

0 comments:

@nunnurul. Powered by Blogger.